Cari Blog Ini

Selasa, 30 Agustus 2011

BASA PITUTUR JOWOWOLAK-WALIK'EJAMAN : jare YAIOleh Fhry MemayuHayuning JoWo

DARI ALMARHUM IBU YATI Kanggo pengeling-eling
supoyo ra ilang jawane...
Amenangi zaman edan =
Mengalami zaman edan/gila
Ewuh aya ing pambudi =
Serba sulit menentukan
perilaku
Melu edan nora tahan =
Mau ikutan berbuat gila, tak
sampai hati
Yen tan melu anglakoni =
Kalau tak ikutan
Boya keduman milik =
Tidak kebagian rejeki ( uang,
harta)
Kaliren wekasanipun =
Jadinya kelaparan
Dilalah karsa Allah =
Sudah menjadi kehendak
Tuhan
Begja-begajne kang lali, luwih
begja kang eling lan waspada
=
Seberapapun untungyang
didapat oleh orang yang lagi
lupa, masih lebih bahagia
orangyang sadar dan
waspada.
Melecehkan kebenaranseperti
pada ungkapan ini :
Wong bener thenger-thenger,
Wong salah bungah-bungah,
Wong apik ditampik-tampik.
Artinya :
Orang benar jadi susah,
Orang salah malahan senang
hidupnya,
Orang baik tidak diterima
bahkan diusir.
Dhandhang diunekake kuntul,
kuntul diunekake dhandhang
=
Yang jahat dibilang baik, yang
baik dikatakan jahat.
Sindiran kepada orang tak
bermutu
Ada saja orang tak bermutu
dizaman apapun, orang-orang
yang berlagak sok pintar.
Contohe :
Kakehan gludhug kurang udan
=
Kebanyakan guntur, hujannya
sedikit. Artinya kebanyakan
ngomong, yang benar sedikit.
Kegedhen endhas kurang uteg
=
Kebesaran kepala, otaknya
kurang.
Alihan gung =
Lagaknya kaya orang gedean,
bodoh merasa pintar.
Merak kecancang =
Bergaya anggun bak burung
merak.
Malang kadhak =
Berjalan gaya kesana kemari
seperti itik.
Ini adalah gambaran orang
yang mendem drajad, pangkat
lan semat.
Orang yang mabuk
kekuasaan, kedudukan,
pangkat dan kekayaan materi.
Murangkara adalah orang
yang berperilaku tidak baik
seperti koruptor, manipulator,
pemeras,yang menyalah
gunakan kedudukan untuk
mencari uang yang tidak
halal.
Micakake wong melek =
Orang yang tidak malu atas
perbuatannya yang tidak baik,
dia anggap semua orang itu
buta, tidak tahu akan
perbuatannya yang tercela
seperti menggerogoti uang
negara, memeras dsb.
Mungal mungil adalah orang
yang tak punya pendirian.
Ngalem legine gulo =
Memuji manisnya gula.
Dengan menyanjung orang
kaya/berpangkat
mengharapkan diberi sesuatu.
Ngantuk nemu kethuk =
Ini gambaran orang malas,
tanpa bekerja dapat rejeki.
Anjabung alus =
Menipu dengancara halus.
Keplok ora tombok =
Orang yang mencela orang
lain dan tidak membantu.
Ilang jarake, kari jaile =
Hilang sudah sifat baik, yang
ada hanya iri dan dengki.
Ambondhan tanpo ratu =
Tidak menghormati tatanan/
peraturan, ulahnya mengacau.
Ngalasake negoro.. =
Negara dianggap hutan,
berbuat seenaknya sendiri.
Mampang mumpung =
Berbuat semaunya sendiri.
Alesus gumeter =
Sengaja menyebarkan berita
yang mengacau.
Sawat ambalang kayu =
Dinegeri yang tatanannya
baru sakit, ada saja peramal
yang senangnya
mengeluarkan ramalan-
ramalan, meski kebanyakan
ramalannya tidak benar.
Setan nggowo ting =
Setan yang berkeliaran
membawa lentera, artinya
ada orang yang berkeliaran
kesana kesini untuk
menghasut dan berbuat jahat.
Caca upa =
Berbuat jahat supaya terjadi
permusuhan, lalu
menyediakan racunnya – Raja
wisuna.
Bahni maya pramana =
Melakukan kampanye busuk
( black campaign) sambil
mencerca dan memaki
lawannya.
Arep jamure, emoh watange =
Pemalas, maunya hidup
enak ,tetapi tidak mau
bekerja keras.
Gecul kumpul =
Kumpulanpara penjahat.
Hadigang Munculnya para
pemimpin yang merasa kuat.
Hadigung =
Merasa besar dan kuasa.
Hadiguna =
Merasa pandai.
Sementara itu , banyak anak
buahnya, pejabat dibawahnya
yang tindakannya tidak punya
malu :
Rai gedheg.
Mereka suka memeras kawula
yang kebanyakan juga hidup
susah, sampai kawula tak
punyaapa-apa, diibaratkan
seperti :
Pitik trondhol dibubuti =
-Ayam yang bulunya jarang,
masih juga dibubuti bulunya
hingga plonthos, habis semua
bulunya.
Mugo -mugo kabeh mau
minongko wawasan supoyo
ora keblasuk anggone mlaku
urip iki...
Matur nuwun..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar