Amarta diguncang prahara bencana alam banjirbandang sehingga rakyatnya sangat menderita namun ini juga merupakan kritik bagi pemerintah dimana rakyat menderita sementara para pemimpin berlaku tidak adil terhadap rakyatnya dimana agama sebagai alat adu domba,korupsi merajalela,wakil2 rakyat berfoya-foya’
Untuk itulah Semar Menggugat para pemimpin bangsa untuk membantu rakyat,untuk memikirkan persatuan bangsanya bukan mementingkan kekuasaan,tetapi pikirkanlah rakyat
Namun yang diharapkan Semar ternyata tidak dapatterlaksana karena Semar Menggugat ke Astina,dimana para pejabatnya ternyata malah merasa senang dengan Bencana yang menimpa Amarta.dimana rasasosialisme memang sudah tidak ada lagidi Astina,dimana justru memanfaatkan bencana alam itu untuk memenangkan kekuasaan.
Sebagai gambaran hilangnya Nasionalisme dan Sosialisme Bangsa,dimana parapemimpinnya hanyamemikirkan uang uang dan uang untuk keluarganya sehingga tanpa malu malu memamerkan kekayaan hasil korupsinya ditengahrakyat yang menderita.
Wakil rakyat tidak pernah berjuang membela rakyat,malah bertengkar dalam sidang dengan otot bukan dengan otak karenaotaknya hanya terpikirkan komisi yang bakal diterimanya bila menyetujui undang undang yang tidak pernah dibuatnya sendiri.
Wakil rakyat yang menerima berbagai fasilitas negara,mendapat gajih yang sangat tinggi disamping berbagai tunjangan pribadi,masih juga menerima komisi walaupun kerjanya hanya tidur dikursi dan terlelap dalam mimpi.
Pejabat yang sikapnya selalu hebat namun dibuatbuat,kalau janji enggak pernah tepat,walau sebenarnya tak pernah berbuat untuk rakyat karna sesungguhnya dia hanyalah penjahat yang mengembat uang negara ya uang rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar